Header Ads

Jajaran Polres Batang terus melakukan penyelidikan dan pengembangan, terkait perampokan di PT Indo Utamatex (Imatex) yang berlokasi di Jalan Raya Pantura Banyuputih, Kabupaten Batang, Selasa (4/5) lalu. 

Kapolres Batang AKBP HA Lutfhi, melalui Kasat Reskrim AKP Sudarto mengatakan, keterangan terus dihimpun dari sejumlah saksi petunjuk. Selain itu juga mengembangkan penyelidikan berdasarkan bukti-bukti di lapangan.

”Saat ini kami masih terus meminta keterangan saksi-saksi. Baik dari internal perusahaan maupun saksi lainnya. Sudah ada sembilan saksi petunjuk yang dimintai keterangan, sementara ini masih dalam penyelidikan,” ujar AKP Sudarto yang ditemui Suara Merdeka, Jumat (7/5) kemarin. 

Rencananya, kata dia, Sabtu (8/5) (hari ini-Red) pihaknya mengundang pimpinan perusahaan untuk dimintai informasi lebih lanjut guna pengembangan penyelidikan.

Dia menambahkan, sementara ini saksi kunci Yaryo (50) masih tetap belum bisa dimintai keterangan, karena kondisinya masih labil, dan sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Suwondo Kendal

BATANG- Seorang Satpam pabrik tekstil PT Indo Utama (Imatex), di Jalan Raya Pantura Banyuputih, Kabupaten Batang, Selasa (4/5) kemarin dibunuh perampok. Seorang satpam lagi dalam keadaan kritis dan dilarikan ke RS Suwondo Kendal

Korban tewas diketahui bernama Sa'ali (55) warga Dukuh Cekelan, Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. 

Korban tewas akibat kehabisan darah karena menderita luka robek sepanjang 10 cm pada bagian belakang kepala. Sementara korban kritis, bernama Yaryo (45) warga Dukuh Pagedangan, Desa Sembung, Kecamatan Banyuputih.

Berdasarkan keterangan di lokasi kejadian. Kedua korban pertama kali ditemukan oleh Manakrin, selaku pimpinan pabrik tekstil tersebut, di gudang pabrik bagian belakang pukul 06.00 pagi. Saat ditemukan, keduanya tergeletak secara terpisah. Korban tewas di dalam gudang, sementara korban kritis berada di luar gudang.

Pagi itu, Manakrin mendatangi pabriknya untuk bekerja. Dia menuturkan, saat itu dia curiga karena seluruh lampu pabrik padam. Ia pun berkeliling dan kemudian dari kejauhan mendengar suara orang minta tolong.

Begitu suara itu didekati, ternyata menemukan Yaryo, yang sudah tergeletak bersimbah darah.

Sementara di dalam gudang, sekitar 10 meter dari Yaryo, terdapat jasad Sa'ali dalam kondisi tubuh diikat dan mulut dibungkam.

''Saat itu saya sangat kaget. Atas kejadian tersebut, selang berapa lama langsung lapor pihak kepolisian," ujar Manakrin.
Memergoki Sejumlah petugas dari jajaran Polres Batang dan Polsek Limpung yang tiba di lokasi, kemudian melakukan penyelidikan. Korban kritis dilarikan ke RS Suwondo Kendal, setelah sebelumnya sempat dirujuk ke RSI Weleri. Sementara korban tewas dibawa ke kamar mayat RSUD Kalisari Batang, guna proses otopsi.

Kapolres Batang AKBP Ahmad Lutfi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus perampokan itu. Dia menduga, kasus tersebut murni perampokan. Kemungkinan, saat para penjahat itu beraksi, korban memergoki mereka.

Polisi juga memeriksa para saksi, dengan melihat petunjuk-petunjuk di lapangan.
Dalam peristiwa itu, kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah 10 sampai 11 orang, membawa 4 batang kabel tembaga sepanjang 6 meter. Perampokan itu diduga terjadi sekitar pukul 23.00, dan baru diketahui pagi harinya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.