Ketanggungan-Pejagan Titik Rawan Macet
Suara Merdeka - Jalur Ketanggungan-Pejagan kini dikhawatirkan menjadi titik yang rawan kemacetan menyusul pengoperasian jalan tol Kanci-Pejagan.
Sebab, di jalur Ketanggunan- Pejagan yang menjadi akses keluar tol itu masih ditemukan beberapa masalah.
Selain terkait pengaturan di simpang tiga Pejagan, ruas jalan yang ada juga belum memadai.
Dia mengatakan, dibukanya tol Kanci-Pejagan akan menyebabkan terjadinya peningkatan volume arus kendaraan di jalur Ketanggungan-Pejagan. Kondisi itu dapat memicu munculnya kemacetan di jalur tersebut, terutama, dari arah pintu tol menuju jalur pantura.
Apalagi, di simpang tiga Pejagan untuk menuju jalur pantura terdapat perlintasan kereta api (KA). “Di perlintasan itu, setiap hari melintas sebanyak 43 KA, dengan rata-rata setiap 30 menit terjadi penutupan palang pintu KA,” katanya.
Jalan Sempit
Faktor lain, terang dia, lebar jalan di jalur Keganggungan-Pejagan hanya 11 meter. Sarana infrastruktur juga perlu dilengkapi lagi. Sebab, trotoar jalan belum, ada sehingga rawan bagi pejalan kaki.”Ini yang kami khawatirkan memicu kemacetan dan perlu segera diambil tindakan penanganan,” tandasnya.
Dia mengungkapkan, rawan kemacetan juga dikhawatirkan terjadi di ruas antara pintu tol ke arah Ketanggugan menuju jalur selatan. Selain jalan masih relatif sempit, kelas jalannya juga belum memadai.
Menurut Kasat Lantas, untuk mengantisipasi titik rawan macet itu infrastruktur jalan harus segera dilengkapi. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk upaya penanggulangan kemacetan.
Misalnya saja dengan tetap mengutamakan jalur pantura bagi kendaraan-kendaran besar, sehingga arus bisa terbagi. Alternatif lain, berkoordinasi dengan pihak pengelola tol agar pintu tol di Ciledug (Cirebon) bisa segera difungsikan.
Bila terjadi kepadatan kendaraan di jalur Ketanggungan-Pejagan bisa diurai. “Cara terakhir, kami mungkin akan mengarahkan arus kendaraan melalui jalur alternatif Ketanggungan-Jatibarang-Slawi bila terjadi kepadatan kendaraan,” ungkapnya.
Sebab, di jalur Ketanggunan- Pejagan yang menjadi akses keluar tol itu masih ditemukan beberapa masalah.
Selain terkait pengaturan di simpang tiga Pejagan, ruas jalan yang ada juga belum memadai.
”Jalur Ketanggungan-Pejagan ini rawan macet ketika terjadi peningkatan jumlah kendaraan dari tol. Ini yang sedang kami upayakan untuk ditangani,” ujar Kasat Lantas Polres Brebes AKP Matrius SIK, kemarin.
Dia mengatakan, dibukanya tol Kanci-Pejagan akan menyebabkan terjadinya peningkatan volume arus kendaraan di jalur Ketanggungan-Pejagan. Kondisi itu dapat memicu munculnya kemacetan di jalur tersebut, terutama, dari arah pintu tol menuju jalur pantura.
Apalagi, di simpang tiga Pejagan untuk menuju jalur pantura terdapat perlintasan kereta api (KA). “Di perlintasan itu, setiap hari melintas sebanyak 43 KA, dengan rata-rata setiap 30 menit terjadi penutupan palang pintu KA,” katanya.
Jalan Sempit
Faktor lain, terang dia, lebar jalan di jalur Keganggungan-Pejagan hanya 11 meter. Sarana infrastruktur juga perlu dilengkapi lagi. Sebab, trotoar jalan belum, ada sehingga rawan bagi pejalan kaki.”Ini yang kami khawatirkan memicu kemacetan dan perlu segera diambil tindakan penanganan,” tandasnya.
Dia mengungkapkan, rawan kemacetan juga dikhawatirkan terjadi di ruas antara pintu tol ke arah Ketanggugan menuju jalur selatan. Selain jalan masih relatif sempit, kelas jalannya juga belum memadai.
“Jalur itu hanya memiliki kelas jalan IIB, sehingga truk gandeng tidak boleh melintas. Sementara kendaraan yang musuk tol muatannya tidak dibatasi,” ungkapnya.
Menurut Kasat Lantas, untuk mengantisipasi titik rawan macet itu infrastruktur jalan harus segera dilengkapi. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk upaya penanggulangan kemacetan.
Misalnya saja dengan tetap mengutamakan jalur pantura bagi kendaraan-kendaran besar, sehingga arus bisa terbagi. Alternatif lain, berkoordinasi dengan pihak pengelola tol agar pintu tol di Ciledug (Cirebon) bisa segera difungsikan.
Bila terjadi kepadatan kendaraan di jalur Ketanggungan-Pejagan bisa diurai. “Cara terakhir, kami mungkin akan mengarahkan arus kendaraan melalui jalur alternatif Ketanggungan-Jatibarang-Slawi bila terjadi kepadatan kendaraan,” ungkapnya.
Post a Comment