Header Ads

Tabel Pelanggaran Lalu Lintas


  1. Setiap Orang Mengakibatkan gangguan pada: fungsi rambu lalu lintas, Marka Jalan, Alat pemberi isyarat lalu lintas, fasilitas pejalan kaki, dan alat pengaman pengguna jalan. Pasal 275 ayat (1) jo pasal 28 ayat (2)


  2. Setiap Pengguna Jalan Tidak mematui perintah yang diberikan petugas Polri sebagaimana dimaksud dalam pasal 104 ayat ( 3 ), yaitu dalam keadaan tertentu untuk ketertiban dan kelancaran lalu lintas wajib untuk : Berhenti, jalan terus, mempercepat, memperlambat, dan / atau mengalihkan arus kendaraan. Pasal 282 jo Pasal 104 ayat (3)


  3. Setiap Pengemudi (Pengemudi Semua Jenis Kendaraan Bermotor)
    a. Tidak membawa SIM Tidak dapat menunjukkan Surat Ijin Mengemudi yang Sah. Pasal 288 ayat (2) jo Pasal 106 ayat (5) hrf b
    b. Tidak memiliki SIM, Mengemudikan kendaraan bermotor di jalan, tidak memiliki Surat Izin Mengemudi . Pasal 281 jo Pasal 77 ayat (1)

    c. STNK / STCK tidak Sah, Kendaraan Bermotor tidak dilengkapi dengan STNK atau STCK yang ditetapkan oleh Polri. Psl 288 ayat (1) jo Psl 106 ayat (5) huruf a.

    d. TNKB tidak Sah, Kendaraan Bermotor tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Polri. Pasal 280 jo pasal 68 ayat (1)

    e. Perlengkapan yang dapat membahayakan keselamatan. Kendaraan bermotor dijalan dipasangi perlengkapan yang dapat menganggu keselamatan berlalu lintas antara lain ; Bumper tanduk dan lampu menyilaukan. Pasal 279 jo Pasal (58)

    f. Sabuk Keselamatan, Tidak mengenakan Sabuk Keselamatan. Psl 289 jo Psl 106 Ayat (6)
    g. Lampu utama malam hari, Tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu. Pasal 293 ayat (1)jo pasal 107 ayat (1)

    h. Cara penggandengan dan penempelan dgn kendaraan lain, Melanggar aturan tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain. Pasal 287 ayat (6) jo pasal 106 (4) hrf h
    i. Ranmor Tanpa Rumah-rumah selain Spd Motor, Mengemudikan Kendaraan yang tidak dilengkapi dengan rumah –rumah, tidak mengenakan sabuk keselamatan dan tidak mengenakan Helm. Pasal 290 jo Pasal 106 (7).

    j. Gerakan lalu lintas, Melanggar aturan geraka lalu litas atau tata cara berhenti dan parkir Pasal 287 ayat (3) jo Pasal 106 ayat (4) e

    k. Kecepatan Maksimum dan minimum, Melanggar aturan Batas Kecepatan paling Tinggi atau Paling Rendah. Psl 287 ayat(5) jo Psl 106 ayat (4) hrf (g) atau psl 115 hrf (a)

    l. Membelok atau berbalik arah, Tidak memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan saat akan membelok atau berbalik arah. Pasal 294 jo pasal 112 (1).
    m. Berpindah lajur atau bergerak ke samping, Tidak memberikan isyarat saat akan ber[pindah lajur atau bergerak kesamping. Pasal 295 jo pasal 112 ayat (2)

    n. Melanggar Rambu atau Marka, Melanggar aturan Perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu lalu lintas atau Marka. Psl 287 ayat(1) jo psl 106(4) hrf (a) dan Psl 106 ayat(4) hrf (b)
    o. Melanggar Apill ( TL ), Melanggar aturan Perintah atau larangan yang dinyatakan dgn alat pemberi isyarat Lalu Lintas. Psl 287 ayat (2) jo psl 106(4) hrf (c)
    p. Mengemudi tidak Wajar, Melakukan kegiatan lain saat mengemudi -Dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan. Pasal 283 jo pasal 106 (1).

    q. Diperlintasan Kereta Api Mengemudikan Kendaran bermotor pada perlintasan antara Kereta Api dan Jalan, tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, Palang Pintu Kereta Api sudah mulai ditutup, dan / atau ada isyarat lain. Pasal 296 jo pasal 114 hrf (a)

    r. Berhenti dalam Keadaan darurat. Tidak Memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan Bahaya atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat dijalan. Pasal 298 jo psl 121 ayat (1)

    s. Hak utama Kendaraan tertentu. Tidak memberi Prioritas jalan bagi kend bermotor memiliki hak utama yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar dan / atau yang dikawal oleh petugas Polri.

        - Kend Pemadam Kebakaran yang sedang melaksanakan tugas

        - Ambulan yang mengangkut orang sakit

    - Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalulintas

    - Kendaraan Pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia

    - Kendaraan Pimpinan dan Pejabat Negara Asing serta Lembaga internasional yang menjadi tamu Negara

    - Iring – iringan Pengantar Jenazah

    - Konvoi dan / atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian RI. Pasal 287 ayat (4) jo Pasal 59 dan pasal 106 (4) huruf (f) jo Pasal 134 dan pasal 135.

    - Hak pejalan kaki atau Pesepeda, Tidak mengutamakan pejalan kaki atau pengendara sepeda. Pasal 284 jo 106 ayat (2).




  4. Pengemudi Kendaraan Bermotor Roda 4 atau Lebih
    a. Perlengkapan Ranmor Ranmor tidak dilengkapi dengan : Ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, Pembuka Roda, dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pasal 278 jo pasal 57 ayat (3)

    b. Sabuk Keselamatan Pengemudi atau Penumpang yang duduk disamping pengemudi tidak menggunakan sabuk keselamtan. Pasal 289 jo pasal 106 (6)

    c. Ranmor Tanpa Rumah- rumah Pengemudi dan penumpang tidak menggunakan sabuk keselamatan dan Helm. Pasal 290 jo pasal 106 ayat (7)

    d. Persyaratan Teknis Ranmor tidak memenui persyaratan teknis meliputi :
    Kaca Spion, Klakson, Lampu utama, Lampu mundur, lampu batas tanda batas Dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu Rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, atau penghapus kaca. Pasal 285 ayat 2 jo pasal 106 (3) jo pasal 48 (2)
    e. Persyaratan laik jalan Ranmor tidak memenui persyaratan laik jalan sekurang – kurangnya meliputi ;

    - Emisi Gas Buang

    - Kebisingan suara

    - Efisiensi sistem rem utama

    - Efisiensi system rem parker

    - Kincup Roda Depan

    - Suara Klakson

    - Daya pancar dan arah sinar lampu utama

    - Radius putar

    - Akurasi alat penunjuk kecepatan

    - Kesesuaian kinerja roda dan kondisi Ban


        - Kesesuaian daya mesin pengerak thd berat kend. Pasal 286 jo pasal 106 ayat (3) jo    pasal 48 (3).

5. Penumpang Kendaraan bermotor yg duduk di samping pengemudi (Sabuk Keselamatan) Tidak menggunakan sabuk keselamatan. Pasal 289 jo 106 ayat (6)


6. Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum atau Angkutan Orang

a. Buku Uji Ranmor tidak dilengkapi dengan surat keterangan Uji berkala. Pasal 288 ayat (3) jo ps 106 (5) hrf (c)

b. Tidak singgah di terminal sesuai ijin trayek, Kendaraan bermotor umum dalam trayek tidak singgah diterminal. Pasal 276 jo pasal 36

c. Tanpa ijin dalam trayek, Tidak memiliki ijin menyelangarakan angkutan orang dalam trayek Pasal 308 hrf (a) jo psl 173 ayat(1) hrf (a)

d. Tanpa Ijin tidak dalam Trayek, Tidak memiliki ijin menyelanggarakan angkutan orang tidak dalam trayek Psl 308 hrf (b) jo psl 173 ayat (1) hrf (b).

e. IjinTrayek Menyimpang, Menyimpang dari ijin yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 173. Pasal 308 hrf (c) jo pasal 173

f. Pengunaan jalur atau lajur, Tidak mengunakan lajur yg tlah ditentukan atau tdk menggunakan lajur paling kiri kecuali saat akan mendahului / mengubah arah. Pasal 300 hrf (a) jo Pasal 124 ayat (1) hrf (c).
g. Turun Naik Penumpang, Tidak memberhentikan kendaraannya selama menaikkan dan / atau menurunkan penumpang. Pasal 300 hrf (b ) psl 124 ayat (1) hrf (d)

h. Pintu tidak ditutup, Tidak menutup Pintu kendaraan selama kendaraan berjalan. Pasal 300 hrf (c) jo pasal 124 (1) hrf (e)

i. Mengetem, menaikkan / turunkan penumpang tidak di Halte, melanggar jalur Trayek, Tidak berhenti selain ditempat yang telah ditentukan, mengetem, menurunkan penumpang selain ditempat pemberhentian, atau melewati jaringan jalan selain yang ditentukan dalam ijin trayek. Pasal 302 jo pasal (126)

j. Ijin khusus disalahgunakan, Kendaraan angkutan orang dengan tujuan tertentu, tapi menaikkan atau menurunkan penumpang lain di sepanjang perjalanan atau menggunakan kendaraan angkutan tidak sesuai dgn angkutan untuk keperluan lain. Pasal 304 jo pasal 153 ayat (1)


7. Pengemudi Kendaraan Bermotor Bus tidak dilengkapi dengan surat keterangan uji berkala dan tanda lulus uji berkala Psl 288 ayat (3) jo ps106 (5) hrf (c)


8. Pengemudi Angkutan Barang

a. Buku Uji Ranmor dan/atau kereta Gandengannya atau kereta tempelannya tdk dilengkapi dgn surat keterangan uji berkala&tanda lulus uji berkala. Pasal 288 ayat (3) jo Pasal 106 ayat (5) hrf (c)

b. Jaringan Jalan Tidak menggunakan jaringan jalan sesuai dengan kelas jalan yang ditentukan. Pasal 301 jo pasal (125)

c. Mengangkut Orang Mobil barang untuk mengangkut orang tanpa alas an. Psl (303) jo pasal 137 ayat (4) hrf (a),(b),(c)

d. Surat Muatan Dokumen Perjalanan Membawa Muatan, tidak dilengkapi Surat muatan dokumen perjalanan. Pasal 306 jo Pasal 168 ayat (1)


9. Pengemudi Angkutan Umum Barang

a. Tata Cara Pemuatan Barang Tidak mematui ketentuan mengenai tata cara pemuatan, daya angkut, dimensi kendaraan. Pasal 307 jo pasal 169 ayat (1)

b. Buku Uji Ranmor dan/ atau kereta gandengannya atau kereta tempelannya tdk dilengkapi dgn surat keterangan uji berkala&tanda lulus uji berkala. Pasal 288 ayat (3) jo pasal 106 ayat (5) hrf (c)


10. Pengemudi yg mengangkut barang Khusus (Persyaratan keselamatan dan keamanan ), Tidak memenuhi ketentuan persyaratan keselamatan, pemberian tanda barang, parkir, bongkar dan muat, waktu operasi dan rekomendasi dan instansi terkait. Pasal 305 jo pasal 162 ayat (1) hrf (a,b,c,d,e dan f )

11. Pengendara Sepeda Motor

a. Lampu, Tanpa menyalakan Lampu utama pada siang hari. Psl 293 ayat (2) jo psl 107 (2)
b. Helm Standart, Tidak menggunakan helm standar Nasional Indonesia. Pasal 291 ayat (1) jo Psl.106 ayat (8)

c. Helm Penumpang, Membiarkan Penumpangnya Tidak mengenakan Helm. Pasal 291 ayat (2) jo Psl 106 ayat (8)

d. MuatanTanpa Kereta samping mengangkut penumpang lebih dari 1 orang. Psl 292 jo psl 106 ayat (9)

e. Persyaratan Teknis dan laik jalan,  Tdk Memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, meliputi : kaca spion, klakson, ampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, atau alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot dan kedalaman alur ban. Psl 285 ayat (1) jo pasal 106 ayat (3), dan Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3)


12. Pengendara Kendaraan tidak bermotor Dengan sengaja :

- Berpegangan pada kendaraan bermotor untuk ditarik

- Menarik benda – benda yang dapat membahayakan pengguna jalan lain, dan / atau

- Menggunakan jalur jalan Kendaraan Bermotor. Sedangkan telah disediakan jalur jalan khusus bagi kendaraan tidak bermotor. Pasal 299 jo 122 hrf (a,b dan c)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.