Header Ads

KEMAMPUAN DASAR SEORANG INTELEJEN KEPOLISIAN

Dalam judul tulisan ini, sengaja penulis sertakan kata “kepolisian” dibelakang kata intelejen. Meskipun agak susah untuk membedakan secara tegas antara intelejen kepolisian disatu sisi dengan intelejen TNI maupun intelejen Negara disisi lain, tetapi penulis mencoba mengkajinya, setidaknya dari sisi tugas pokoknya.
Intelejen Kepolisian diarahkan untuk merekayasa agar kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap terpelihara, serta diarahkan pula untuk mendukung tercapainya penegakan hukum berkaitan dengan bagaimana memperoleh data yang akurat mengenai pelaku kejahatan, modus operandi dan mengembangkan suatu kasus yang berkecenderungan terkait dengan kasus lainnya. Inilah spectrum utama gerakan intelejen kepolisian diarahkan. Sama sekali tidak disinggung apakah perlu menggunakan teknik intelejen yang memungkinkan terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Berbeda dengan intelejen Negara dimana segala daya upaya diarahkan untuk menjamin stabilitas Negara dalam arti luas, termasuk stabilitas ekonomi, politik, maupun ideology, dan sosial budaya. Apapun bisa dilakukan dalam batas-batas dimana tindakan intelejen dianggap wajar dan dimaklumi, dengan menempatkan atau mengatasnamakan stabilitas Negara, termasuk kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM (pada batas tidak dapat dibuktikan oleh masyarakat umum). Implementasi produk intelejen Negara adalah berupa kebijakan pemerintah. Sedangkan intelejen TNI harus dikaitkan untuk kepentingan tetap terjaganya integritas NKRI, dari ancaman Negara lain, maupun kedaulatan Negara dalam batas martabat sebagai Negara berdaulat. Boleh dikatakan, tak ada absurdity untuk suatu tindakan intelejen Negara maupun TNI, oleh karena itu kental sekali stigma “atau kawan atau lawan”.
Intelejen Kepolisian, secara garis besar diarahkan pada dua “kegiatan utama”, yaitu penggalangan, dan penyusupan. Perbedaan bidang ini tentu membutuhkan kemampuan teknis yang berbeda, tetapi jelas harus berpondasikan pada kemampuan pribadi (potensi) sebagai seorang intelejen. Setidaknya penulis ingin menjelaskan tentang pentingnya potensi dasar (saya sebut 13 peringatan) yang harus dimiliki oleh seorang intelejen dalam melaksanakan tugasnya.

1. Sembunyikan niatmu
Jangan pernah Anda meniupkan asap, sehingga orang akan tahu dimana sumber pembakaran. Maka segalanya akan hancur, dan Anda hanya menemukan suatu medan yang Anda sendiri pasti akan mengalami banyak kesulitan. Saat itu bukan lagi Anda yang mencermati masyarakat tetapi Anda-lah yang kehadirannya di sambut dengan tatapan tanda tanya. Jika Anda menganggap bahwa cara menipu dan membual, menciptakan Anda menjadi orang yang rumit untuk dipahami, dan hal itu Anda anggap bahwa Anda telah menyembunyikan niat Anda, maka Anda salah.
Masyarakat atau siapa saja cenderung menghindar terlibat dengan orang yang rumit. Pada dasarnya masyarakat juga cenderung enggan berurusan dengan polisi. Maka membual dan menipu adalah logika pintas yang hanya dilakukan oleh orang-orang picik, dan sama sekali bukan kegiatan intelejen yang berintikan kecerdasan. Mereka pasti berfikir Anda hanya menghabiskan waktu mereka. Menipu dan membual yang Anda lakukan akan menjebak diri Anda sendiri, dan akan menciptakan kesulitan untuk kegiatan intelejen berikutnya. Satu hal yang harus diyakini bahwa ketika Anda berlaku jujur dan tidak berlebihan, maka orang cenderung mengganggap bahwa Anda adalah kawan yang cukup aman untuk berbagi. Maka ketika kepercayaan dan penerimaan sudah Anda peroleh, maka ketika itu sebetulnya kesadaran mereka untuk mewaspadai Anda mulai menurun, dan pelan-pelan Anda diterima sebagai bagian dari mereka. Sementara itu niat Anda sebenarnya tetap tersimpan atau tersembunyi. Sepanjang waktu dan kegiatan bersama mereka, maka Anda akan mendapat informasi yang Anda butuhkan, secara relative lebih mudah. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

2. Berkatalah secukupnya
Dalam banyak hal, berbicara sesungguhnya suatu aktivitas tentang bagaimana Anda mempresentasikan diri Anda pada orang lain. Tetapi bagaimana kalau Anda sendiri adalah seseorang yang harus menyembunyikan niat dan siapa diri Anda yang sesungguhnya?, padahal banyak bicara justru akan mengungkapkan jati diri Anda, dan hanya membuat diri Anda nampak lemah dari pada sasaran. Tetapi juga menjadi tanda tanya apabila ditengah keramaian Anda bungkam. Kebungkaman Anda akan membuat orang lain tidak nyaman, dan bersikap defensif. Dalam space bicara dan diam inilah Anda memanfaatkan celah atau momentum, kapan saatnya bicara dan kapan saatnya diam, tentu dengan penekanan tidak untuk mengungkapkan misi Anda dan siapa Anda yang sebenarnya. Sadari, bahwa kata-kata kadang bisa berfungsi sebagai tabir asap bagi tipuan apapun yang mungkin sedang Anda inginkan untuk Anda peroleh, oleh karena itu bicaralah secukupnya. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

3. Jangan berdebat untuk mempengaruhi
Seorang ahli komunikasi mengatakan bahwa “cara terbaik untuk memperoleh manfaat dari perdebatan adalah menghindari perdebatan itu sendiri”. Tetapi harus segera saya tegaskan bahwa makna pendapat tadi, sesungguhnya bukanlah meminta Anda untuk tidak boleh berdebat, tetapi hendak mengingatkan kepada kita sekalian bahwa berdebat bukan dalam focus tujuan untuk menang dan mengalahkan pihak lain, kemudian anda merasa puas. Tetapi perdebatan yang di design oleh seorang intelejen adalah perdebatan jenis rubber, yaitu menciptakan rentangan menjadi maksimal, tetapi tidak sampai putus, yaitu untuk memancing pihak lain terangsang mengurai detil permasalahan yang sesungguhnya dan mengetahui bagaimana frame berfikir pihak lain atau bagaimana engle pihak lain dalam melihat permasalahan. Sampai pada titik ini seorang intelejen berpikir bipolar, yaitu mencoba memahami maksud pihak lain, sekaligus memperdayai secara limited. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

4. Gunakan kail
Strategi memaksa pihak lain berbicara menciptakan banyak resiko. Resiko minimal adalah pihak lain menjadi lebih hati-hati kepada Anda, dan mencoba meraba misi Anda yang sebenarnya. Sedangkan resiko terbesarnya adalah tugas intelejen Anda gagal. Ini berarti melawan salah satu prinsip intelejen, yaitu menciptakan pihak lain untuk tidak pernah waspada tentang kehadiran Anda dan misi Anda. Adalah strategi intelejen, yaitu membuat pihak lain mengejar anda dan kemudian letih. Alih-alih mendatangi sasaran, tetapi sesunggunya sasaranlah yang mendatangi Anda untuk berpasrah diri. Beri sedikit umpan menyelimuti, maka Anda akan membuat musuh Anda merespon yang menunjang misi Anda. Tetapi kail jangan dibawa terlalu kencang, karena itu membuat ikan putus asa untuk mengejar dan mendapatkanya. Tidaklah perlu menebar umpan berselimut kail di sekelompok ikan, tetapi arahkan umpan berselimut kail di depan seekor ikan yang lapar, maka Anda boleh berharap menangkapnya. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

5. Jadilah teman jadilah mata-mata
Andai Anda adalah intelejen yang menyusup kelompok Imam Samudra, sementara Anda tidak mungkin dapat menyusupkan informasi ke departemen, maka tetaplah Anda menjadi teman Imam Samudra, dan membantunya meracik bahan peledak. Menjadi teman artinya, setiap saat kita harus pula berkorban untuk teman, dan kadang pula kita harus mengesampingkan misi kita. Saat itu sungguh-sungguh Anda harus tulus, bahkan andai diperlukan Anda terpaksa harus menghianati hikmat kepolisian. Ini jenis ketrampilan penyusupan tingkat tinggi. Tidak mengapa “sesaat berkhianat” dengan “totalitas kemunafikan” untuk mendapatkan mandat, kepercayaan penuh dari pihak tertentu, dimana hal itu adalah pintu masuk bagi Anda ke suatu ruang data yang lengkap. Barangkali saja Anda tidak dapat memperoleh waktu sesegera mungkin menjadi mata-mata, tidak mengapa. Pemilihan waktu adalah salah satu unsur inti keberhasilan dari kegiatan intelejen, kecuali informasi yang Anda peroleh memiliki criteria segera, untuk mencegah kegagalan atau kerugian yang lebih besar atau total, maka disitu Anda harus mengambil keputusan yang betul-betul penuh perhitungan. Misalnya jam “D” dan lokasi sasaran dalam resiko berskala besar, maka gunakan kontra intelejen dan kalau memungkinkan, susupkan informasi. Apabila hal tersebut tetap tidak memungkinkan, maka gunakan sabotase presisi dimana jiwa Anda tetap selamat (tulisan tentang kontra intelejen dan sabotase akan penulis publikasikan beberapa pekan ke depan). Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

6. Jangan mengusik perasaan
Tindakan jujur dan murah hati yang dilakukan dengan tulus, akan mengalihkan rasa curiga dan kesal. Tetapi tindakan agresif atau tindakan yang mengusik perasaan cenderung membuat seseorang membela diri atau membangun pertahanan diri. Tetapi harus segera dijelaskan bahwa tindakan jujur yang dimaksud adalah kejujuran selektif karena Anda adalah seorang intelejen. Tentu sangat melelahkan untuk selalu menyenangkan orang lain, dimana pada saat yang sama anda harus segera mendapatkan informasi yang anda butuhkan. Ketika Anda ingin melihat reaksi marah seseorang, seringkali Anda memprovokasi orang tersebut, baik dengan cara membesarkan permasalahan, memberi informasi yang bias, maupun membesarkan lawannya. Tetapi metode ini sangat beresiko karena apabila dia tidak terusik, maka Anda akan mudah diposisikan memprovasi untuk mengail di air yang keruh. Belum tentu ikannya Anda dapat, tetapi yang pasti Anda telah mengusik perasaaanya, dan itu menciptakan waktu atau membuatnya memiliki waktu untuk memikirkan maksud Anda yang sebenarnya. Cara yang tidak beresiko adalah memberi pujian sesuai proporsinya. Artinya jangan berlebihan. Pujian membuat siapa saja senang hati, tetapi pujian yang berlebihan membuat Anda berada pada posisi inferior bahkan ekstremnya Anda akan mendapat cap sebagai penjilat. Mengaillah dengan tenang, kendalikan hasrat ingin memetik segera karena segerombolan ikan di dalam air tidak nampak oleh mata Anda, kecuali aroma umpan Anda begitu menyengat, sehingga ikan akan mencari dimana kail Anda berada. Jangan mengusik, karena bisa jadi ikan akan menghindar. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

7. Tak mengapa pura-pura totol
Tak ada seorangpun merasa senang nampak sebagai orang bodoh, atau mau diperlakukan sebagai orang bodoh. Tetapi ingatlah bahwa prinsip utama kegiatan intelejen adalah kecerdasan. Tetapi penggunaan prinsip ini jangan sampai membawa Anda sebagai orang yang tak penting, sehingga Anda akan diabaikan dan ditinggalkan. Oleh karena itu pembalikan prinsip ini adalah, buatlah sasaran Anda merasa lebih pintar dari Anda, tetapi Anda sendiri adalah orang yang pintar. Yakinkan bahwa Anda adalah sub factor dari factor keberhasilan sasaran. Pura-pura tolol adalah strategi, apabila kita bertemu sasaran yang baru kita kenal, atau suatu permasalah yang baru dimunculkan. Trik pura-pura tolol atau membuat sasaran lebih pintar dari Anda akan berdampak sasaran merasa yakin aman dan tidak perlu curigai diri Anda. Kalau sasaran sadar atau menilai bahwa Anda sesunggunya cerdas, pun mereka akan mengagumi Anda karena Anda dinilai rendah hati, padahal Anda mungkin memiliki motif tersembunyi. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

8. Jangan kotori tanganmu
Tangan Anda harus tetap bersih, tidak terkotori oleh kesalahan dan perbuatan buruk. Tidak mengapa sekali waktu dalam keadaan terdesak Anda mengkambinghitamkan orang lain. Tetapi ingat, itu sedikit menyalahi prinsip utama kegiatan intelejen yaitu kecerdasan. Oleh karena itu ketika Anda harus mengkambinghitamkan orang lain, Anda harus yakin, bahwa tak ada seorangpun yang akan meneror atau menjadi pematah apologia Anda. Jangan sendirian ketika menjadi sasaran tembak, libatkan orang lain, untuk mendesepsikan atau membuat kabur kesalahan anda. Kalau Anda susah mengelak dari tuduhan kesalahan, buatlah orang lain merasa ragu atau setidaknya memaklumi. Jangan menghiba belas kasihan orang lain, karena itu membuat Anda kelihatan cengeng, dan cengeng membuat orang sekitar Anda kesal. Lakukan segala hal yang aman dan menyenangkan sendirian, dan lakukan segala hal yang tidak menyenangkan lewat pelibatan orang lain atau pihak ketiga. Dengan mengikuti jalur pertama maka Anda akan mendapatkan kemurahan hati orang lain, dan dengan jalur kedua Anda bisa menghindari kecurigaan dan dendam. Masalah-masalah seringkali ditindaklanjuti dengan pujian dan celaan. Biarlah hanya hal-hal baik yang berasal dari Anda dan hanya hal-hal buruk yang berasal dari orang lain. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.


9. Pilihlah waktu yang tepat
Sesungguhnya kegiatan intelejen tidak mengenal waktu, karena berjalan simultan dan terus menerus. Bagi intelejen setiap waktu adalah peluang. Hanya saja, seorang intelejen tidak harus terus menerus berada disekitar sasaran. Pilihlah mana yang harus di ikuti dengan cermat, dan mana yang cukup dimonitor saja. Karena disamping tugas kepolisian, seorang intelejen juga perlu mengurus keluarganya, dan hal-hal kehidupan pribadi dan sosialnya. Ini semua amat penting diperhatikan oleh seorang intelejen agar kehidupannya seimbang dan berada dalam emosi yang juga seimbang. Intelejen minded tidak menyaratkan bahwa seorang intelejen harus selalu curiga, sehingga membuatnya sulit bergaul. Intelejen minded hanya menyaratkan kecerdasan dan pengendalian emosi dalam setiap sepak terjangnya agar apa yang menjadi tujuannya yaitu informasi, dapat diperoleh dengan relative mudah dengan tetap menyembunyikan motif, kalau perlu juga identitasnnya. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

10. Aduk airnya ambil ikannya
Ini adalah cara kasar intelejen, namun tetap harus dilakukan dengan kecerdasan dan pengendalian emosi yang prima. Mengaduk air adalah sama halnya menciptakan asap, yaitu membuat sasaran kehilangan keseimbangan atau kabur dalam melihat realita yang sebenarnya. Kunci pokok dari teknik ini adalah jangan pernah meninggalkan jejak, kecuali apabila Anda mampu menciptakan alibi, sehingga Anda bukanlah eksekutor dari permainan ini, tetapi pemantik yang Anda perankan dari kejauhan atau melalui tangan orang lain, dimana orang lain tadi terputus dalam rangkaian. Yang dimaksud meninggalkan jejak tidak hanya menunjuk tempat tetapi juga bisa berarti suatu rangkaian peristiwa dimana Anda berada pada salah satu tahapnya. Anda juga harus ingat, bahwa hanya menunggu waktu saja sasaran akan tahu peran sebenarnya yang Anda mainkan. Secara manajemen resiko intelejen, keberadaan Anda diseputar sasaran harus segera diganti oleh seorang intelejen lainnya. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.


11. Ciptakan jalan alternative
Menciptakan jalur alternative adalah sama dengan mengalihkan issue atau focus perhatian, dengan maksud sasaran tidak akan tertarik atau perhatiannya akan terbagi atau sama sekali teralih kepada permasalahan lain yang bukan gerakan intelejen Anda. Atau juga bisa dimaknai bahwa ketika Anda melakukan gerakan intinya, menunggu momentum adanya fenomena lain, atau keramaian yang mampu memecah konsentrasi sasaran. Ingatlah salah satu idiom intelejen bahwa tempat sembunyi yang paling aman adalah di keramaian. Bagi seorang intelejen, suasana riuh dan gaduh adalah medium atau sarana yang paling nyaman untuk sembunyi. Dan intensitas gerakan yang paling tinggi adalah manakala sasaran atau situasi justru sedang lalai, baik lalai ketika riuh dan gaduh atau lalai ketika orang mengabaikan keberadaan kita. Semakain banyak Anda mampu menciptakan jalan alternative semakin besar kemampuan Anda untuk memecahkan konsentrasi, dan itu artinya semakin besar peluang Anda untuk meningkatkan intensitas kegiatan intelejen, dengan resiko kecil terbongkarnya misi Anda. Harus segera diingat, jangan sampai justru Anda sendiri yang terperangkap pada jalan alternative yang Anda buat karena Anda sendiri kurang waspada. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.


12. Biarkan mereka mengemudi dan anda yang pegang petanya
Kemapuan membaca peta, tidak sama dengan menelusuri jalan utama, tetapi sekaligus memberi peluang untuk mengetahui jalan lain yang Anda tidak lewati, dan memperoleh informasi kisaran faktor-faktor yang mengelilingi keberadaan Anda, sehingga Anda juga tahu mana yang bisa Anda masuki dan mana yang tidak perlu Anda masuki. Anda juga bisa menjauhkan atau mengalihkan sasaran ke jalan yang salah dari tujuan yang seharusnya. Karena Anda-lah pemegang peta jalan maka Anda-pun punya peluang untuk membawa lawan Anda menjauh dari informasi yang mereka butuhkan, dan intinya adalah, Anda bisa mengarahkan lawan pada jalan yang salah atau buntu. Segera harus Anda ingat teknik membaca peta bukanlah teknik menipu tetapi teknik mengulur waktu dengan melingkar-lingkar untuk menciptakan kekesalan dan rasa putus asa pihak lawan, yaitu teman Anda sendiri, yaitu sopir yang mengemudi. Anda bisa saja membawa si sopir kepada tujuan, tetapi apabila segela sesuatunya sudah dalam kondisi aman, ketika Anda tiba. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.


13. Biarkan mereka berkonflik
Ketika sasaran Anda sedang mengalami konflik, maka Anda bisa datang sebagai juru damai yang agung, tetapi Anda juga bisa jadi kompor pemanas yang handal. Tetapi ingat bahwa intelejen adalah kecerdasan, oleh karena itu pilihan yang paling utama adalah, jadilah seorang juru damai yang agung. Bersikaplah tulus dan penuh antausias, maka hal ini akan membuat sasaran atau lawan begitu tergantung pada Anda. Mintalah mereka untuk saling terbuka sebagai awal dari rekonsiliasi, sambil sesekali anda menyakinkan bahwa jangan sampai pihak lain mengambil untung, padahal sejatinya Anda-lah yang sedang mengambil untung. Alih-alih menjadi pengkhotbah Anda bisa memainkan emosi mereka dan kalau perlu biarkan konflik terus terjadi, bahkan kalau sangat diperlukan Anda bisa menjadi kompor yang panas. Ingatlah bahwa gerakan INTELEJEN bercirikan KECERDASAN.

Source : KOMPOL Drs. Taufik Rohman, SH. MH. http://www.lodaya.web.id




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.