Pergeseran Modus Penyelundupan Narkoba di Indonesia
Mabes Polri, Modus operandi peredaran dan penyelundupan narkoba di Indonesia kembali melalui jalur pelabuhan laut dan udara. Hal ini dibuktikan dengan terungkapnya beberapa upaya penyelundupan narkoba melewati pintu-pintu pelabuhan laut dan udara yang dikenala paling rawan.
Direktur IV Bareskrim Mabes Polri Brigjen Hari Montolalu, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 17/7 mengatakan, "Mereka mencari aman dan mengirim barang yang sudah jadi, diperkirakan datang dari Cina dan Malaysia."
“Dalam tiga bulan terakhir, Maret s/d Mei 2009 terdapat dua kali upaya penyelundupan narkoba lewat Surabaya, dua lewat Jakarta, dan satu lewat pelabuhan Belawan Medan."
Sedangkan jumlah tersangkanya bervariasi/fluktuatif, namun psikotropika yang paling banyak diselundupkan adalah jenis ekstasi dan sabu-sabu.
“Bulan Maret jumlah tersangka 1.261 orang, bulan April turun menjadi 929 orang dan bulan Mei 2009 naik menjadi 1.164 orang".
Peringkat pengungkapan kasus narkoba, pertama Polda Jatim mengungkap 1.702 kasus, Polda Metro Jaya urutan kedua dengan 1.543 kasus, disusul Polda Sumut urutan ketiga dengan 625 kasus.
Sedangkan jumlah keseluruhan kasus yang terungkap, untuk jenis narkotika sebanyak 2.533 kasus, psikotropika 2.514 kasus, dan bahan berbahaya mencapai 1.472 kasus.
Sementara barang bukti kejahatan yang berhasil disita didominasi dari jenis ganja yakni mencapai lebih dari 86 kilogram dan heroin mencapai tiga kilogram. Total barang bukti narkotika dan psikotropika tersebut jika diuangkan sebesar Rp 285 Miliar.
Direktur IV Bareskrim Mabes Polri Brigjen Hari Montolalu, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 17/7 mengatakan, "Mereka mencari aman dan mengirim barang yang sudah jadi, diperkirakan datang dari Cina dan Malaysia."
“Dalam tiga bulan terakhir, Maret s/d Mei 2009 terdapat dua kali upaya penyelundupan narkoba lewat Surabaya, dua lewat Jakarta, dan satu lewat pelabuhan Belawan Medan."
Sedangkan jumlah tersangkanya bervariasi/fluktuatif, namun psikotropika yang paling banyak diselundupkan adalah jenis ekstasi dan sabu-sabu.
“Bulan Maret jumlah tersangka 1.261 orang, bulan April turun menjadi 929 orang dan bulan Mei 2009 naik menjadi 1.164 orang".
Peringkat pengungkapan kasus narkoba, pertama Polda Jatim mengungkap 1.702 kasus, Polda Metro Jaya urutan kedua dengan 1.543 kasus, disusul Polda Sumut urutan ketiga dengan 625 kasus.
Sedangkan jumlah keseluruhan kasus yang terungkap, untuk jenis narkotika sebanyak 2.533 kasus, psikotropika 2.514 kasus, dan bahan berbahaya mencapai 1.472 kasus.
Sementara barang bukti kejahatan yang berhasil disita didominasi dari jenis ganja yakni mencapai lebih dari 86 kilogram dan heroin mencapai tiga kilogram. Total barang bukti narkotika dan psikotropika tersebut jika diuangkan sebesar Rp 285 Miliar.
Post a Comment